|| 2014 - November - 28 || Sabda Orang Tua

Pk 19.52, 28 November 2014
Sabda Orang Tua






Mengetuk pintu
Melangkah perlahan
Menuju sebuah persidangan
Dipersilahkan duduk dengan penuh perhatian tanpa meminta terlebih dahulu

Ruangan itu besarnya seperti 2 hingga 3 kali ruangan saat aku menguji hasil penelitian pemasaran politik untuk sidang karya akhir. Mereka tersenyum hangat kepadaku, sedangkan bibirku tak bisa menolak membalas senyuman bapak & ibu.

baik, Mas Singgih, sekarang coba kamu ceritakan diri kamu

Aku rasa aku sudah siap menerima semua pertanyaan. Seluruh kajian akademik maupun pengamat sudah aku lahap dalam waktu 2 hingga 3 hari. Mungkin tidak ada yang bisa menahan optimisme yang telah ku bangun selain keraguan yang terus menyeruak. 1, 2, 3, hingga berlembar-lembar catatan yang selama ini telah ku kaji seakan-akan muntah berserakan saat ditanyakan 1 hal diatas tersebut.

|| 2014 - November - 26 || Khawatir

Pk 22.15, 26 November 2014
Khawatir






Malam ini detakan jarum detik jam terdengar sekali, terasa memburu sesuatu
Jam 22 Menit 19 Detik 50 dan terus melaju tanpa kenal ampun
Mata ini takut untuk terpejam, mencemaskan hal yang tidak pasti

Ini menyedihkan

Akhir - akhir ini aku menjadi seseorang yang bukan seperti biasanya aku
Kakiku seperti terpaku oleh rasa khawatir
Mataku takut untuk menatap masa depan
Tanganku dibelenggu oleh kekalahan masa lalu

Aku mencoba mengingat-ingat, kapan terakhir kali aku tidak menjadi aku seperti biasanya

Akhir - akhir ini aku seringkali menolak melangkah untuk mencetak kenangan manis
Aku takut untuk menggenggam sesuatu yang tidak bisa aku jamah

3 hari lagi
28 November 2014
Mungkin akan jadi hal yang berbeda dalam hidupku
Untuk sekali lagi berhadapan dengan sesuatu yang pernah membuatku malu

|| 2014 - November - 24 || Sendiri

Pk 20.36, 24 November 2014
Sendiri






Akhir-akhir ini aku lebih memilih untuk sendiri
Bagiku, banyak hal yang berbeda dari keadaan ini

Kamu tidak perlu ragu dengan langkahmu
Tidak juga harus mendengar hiruk-pikuk di sekelilingmu
Tak perlu lelah untuk menyembunyikan egomu

Memandang hidup lebih adil
Menyadari betapa cepatnya waktu berjalan

Bagiku, hingar bingar pertemanan masa lalu hanya bersifat melenakan
Tanpa kita harus peduli, langkah ini harus berjalan kemana
Jangan tanyakan tentang mimpi yang diharapkan